Minggu, 19 Desember 2010

Ketika Ku Berteduh di Mata Mu

Memandangi mata mu, tak ada dusta
Yang bisa ku eja
Kalau rindu yang ku punya
Selalu saja ku alamatkan
Untuk bekunjung di teduh mata mu
Menembus bening mata mu, kembali mengajarkan ku
Alangkah tak bergunanya meratapi masa lalu
Tapi pernahkah kau berfikir
Akan sebuah penantian yang teramat panjang
Kepergian selalu mengundangku untuk pulang
Bertandang di teduh mata mu
”Jangan beri aku mimpi-mimpi, sebab mimpi selamanya tak berarti” suara hatiku menderu
Padahal tak sedetik pun terlintas dalam angganku
Kalau hari-hari yang datang menjelang
Adalah hari-hari yang sepi, adalah hari-hari ku
Tanpa mu, ku sadari kalau yang berteduh di mata mu tidak hanya aku
Apakah jarak yang membuat mu berpaling?
Sungguh, aku tak menginginkan jawab mu
Sebab, semula aku sudah ragu
Ada gerah ketika aku berteduh di mata mu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar